BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Pengenalan bahasa-bahasa daerah
melalui berbagai upaya penelitian sangat
penting artinya di masa pembangunan dewasa ini, karena hal ini bukan saja
memperkaya perbendaharaan kosakata bahasa Indonesia, tetapi yang lebih penting
dari itu adalah sebagai salah satu peletak dasar bagi kesatuan dan persatuan
bangsa serta dapat menanamkan rasa saling menghargai yang sedalam-dalamnya
sesame warga. Hal ini sejalan dengan pernyataan keraf,(1984:20) secara khusus
dan sistematis menjelaskan bahwa:
Dalam
masa perkembangan dan pembangunan ini, bahasa-bahasa daerah masih amat
diperlukan untuk:
a. Memperkaya
bahasa Indonesia,terutama dalam memperkaya perbendaharaan kata-kata dan bentuk
kata.
b. Dengan
mengenal bahasa daerah, kita bisa mengenal berbagai macam factor penting yang menentukan
corak dan struktur masyarakat Indonesia.
c. Dengan
mengenal beberapa aspek bahasa daerah
misalnya mengenal kesusatraan daerah ,kita bisa melihat kesamaan tema, gaya
bahasa,dan ragam kesusatraannya.
Faktor pengenalan daerah-daerah melalui bahasa-bahasa
daerah, turut pula meletakan dasar persatuan dan kesatuan bangsa, serta
menanamkan rasa saling menghargai yang sedalam-dalamnya.
BMDM merupakan salah
satu bahasa di kabupaten Buton yang sampai sekarang masih tetap hidup dan tetap
dilestarikan oleh masyarakat pendukungnya, yang meliputi kecamatan mawasangka,
kecamatan Gu, dan kecamatan lakudo yang berlokasi di pulau muna bagian selatan.
Dalam laporan hasil penelitian yatim dkk. (dalam mursalim,1992:12)yang
dikemukakan bahwa bahasa wuna (bahasa muna) terdiri atas dua dialek yaitu
dialek GU-Mawasangka dan dialek Tongkuno. Dialek GU-Mawasangka inilah yang
dimadsud dengan BMDM dalam penelitian ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar