Sabtu, 09 Juni 2012

pendahuluan 2


Dalam pergaulan antarwarga pendukungnya,BMDM sangat memegang peranan penting. Peranan penting ini dapat dilihat, baik sbagai alat komunikasi utama dalam kehidupan sahari-hari maupun dalam perwujudan berbagai kebudayaan daerah,seperti upacara adat, pertunjukan kasenian dan lain-lain. Selain itu BMDM juga digunakan sebagai bahasa pengantar  pada kelas-kelas permulaan di lingkungan sekolah dasar. Sampai sekarang para ahli bahasa yang telah berhasil mendeskripsikan BMDM (yang disebut bahasa Mawasangka)
Seperti Mursalin,dkk. (1992) yang berjudul “struktur bahasa Mawasangka’’. Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa proses morfofonemik dalam bahasa mawasangka tidak bersistem dan jarang ditemukan. Di samping itu juga ditemukan afiks-afiks dalam bahasa mawasangka yang terdiri atas:
a.        Prefiks : ka-(N)-,fe-,fo-,po-,me-,ko-,paha-,noka-,noti-,noko-,nopo-,manso-,dan kafo-,
b.      Infiks     : -um-,
c.       Sufiks    : -I, -e, -o, -mo, -no, dan
d.      Konfiks :po-I, feka-ie, foko-e, kao-o.
Sedangkan yang kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh mulya,dkk. (1990) yang berjudul ‘’morfologi dan sintaksis Bahasa mawasangka “. Dalam penelitian ini diperoleh simpulan antara lain bahwa afiksasi dapat berfungsi derifatif dan dapat pula berfungsi infleksitif. Afiksasi yang berfungsi derifatif antara lain, kaN-, + verba, ko- + nomina, po-+ nomina, fo- + adjektiva, paha- + adjektiva, -um- +adjektiva, -e + nomina, -I + nomina, fe-e + nomina, feka-ie + adjektiva, foko-e +nomina. Selanjudnya afiksasi yang berfungsi infleksi a.1 : ne- + verba, kaN-+ nomina,manso- + nomina, fe-+ verba, po-(Dopo-)+ verba,paha-+verba, ne-(no-) + adjektiva, fe-+ adjektiva, noka- + adjektiva, manso-+ adjektiva, -um-,+ verba, i+verba, -e + verba, -n0+ nomina, fe-e + verba, fo-e + verba, fefo-e + verba, po-I + adjektif, ka-no + adjektif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar